Wudu: Pintu Menuju Kehadiran Ilahi – Menguak Dimensi Spiritual dengan Pendekatan Irfani

Ilustrasi seorang Muslim sedang berwudu. (Sumber: shutterstock.com)

Menurut Ahmad Mujahid & Haeriyyah dalam jurnal nya wudhu menurut perspektif Irfani, dikenal sebagai tasawuf, yang merupakan salah satu ibadah pembersihan diri dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Dalam tasawuf, wudhu dikenal sebagai salah satu tahap dalam pencapaian spiritual dan peningkatan kualitas diri. Dengan melakukan wudhu kita dapat mensucikan fisik dan membuka pintu kesucian batin.

Pada pengalaman pribadi penulis, melakukan wudhu selain sebelum melaksanakan kegiatan keagamaan. Wudhu juga merupakan salah satu alternatif dikala mengantuk saat menjalani aktivitas dan hal itu efektif yang sebelumnya mengantuk menjadi segar kembali. Banyak yang mempercayai rasa kantuk itu merupakan gangguan setan, sehingga dengan melakukan wudhu kita jadi terhindar dari gangguan tersebut.

Namun jika kita berfikir secara logika, wudhu itu menggunakan air. Ketika kulit bersentuhan dengan air, wajah memberikan sinyal perubahan suhu dari air tersebut sehingga tubuh akan meresponnya dengan meningkatkan fokus pikiran. Dengan demikian dapat membantu menghilangkan kelelahan pada mata sekaligus membangkitkan energi untuk melakukan aktivitas kembali. Namun kuasa Allah SWT., mungkin saja memang benar, jika wudhu merupakan salah satu upaya agar terhindar dari gangguan setan.

Selanjutnya wudhu bisa membuat kita mengenal diri dan mengenal tuhan. Karena setiap gerakan dalam wudhu dapat menjadi sarana untuk merenungi koneksi batin dengan Ilahi, mencapai pemurnian fisik dan batin.. Mencuci wajah, misalnya, bukan hanya tindakan fisik tetapi juga lambang penyucian hati dari dosa dan kedegilan. Dengan mengadopsi pendekatan irfani terhadap wudhu, setiap tahapan ritual ini menjadi pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan dengan Ilahi.

Maka dari itu kita bisa merenungi setiap langkah wudhu dengan kesadaran spiritual. Karena dalam dimensi Irfani ini wudhu bukan sekedar tindakan membersihkan, tetapi kesempatan merenungi koneksi batin dengan sang pencipta. Pendekatan Irfani menghasilkan sebuah pemahaman dan pengamalan spiritual yang sangat baik, sehingga memberikan dampak positif seperti mendapatkan kesehatan mental dan spiritual yang lebih baik.(dalam Maskuri, M. I. N. 2022).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *