Agama memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, pengingkaran-pengingkaran manusia yang dilakukan terhadap agama terjadi karena faKtor-faktor tertentu, bisa dikarenakan oleh kepribadian maupun pengaruh lingkungan masing-masing. Namun hakikatnya manusia memiliki unsur batin yang mendorongnya terus terikat kepada kekuasaan kebenaran tertinggi yaitu Tuhan semesta alam. Hal ini merupakan faktor intern manusia yang disebut priadi (self) dan hati nurani (conscience).
Kesehatan mental menurut Jalaluddin merupakan suatu kondisi dimana batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tenteram, upayanya adalah melalui penyesuaian diri dengan cara penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Jalaluddin, 2007). Manusia mengalami gangguan mental dikarenakan mereka tidak lagi menghiraukan agama, agama dianggap sebatas pelengkap saja.
Usaha mengembalikan fungsi spiritual dalam jiwa manusia yaitu dengan melalui terapi. Zikir dinilai dapat digunakan sebagai terapi dalam mengatasi gangguan mental tersebut. Zikir dalam tinjauan psikologis memiliki efek spiritual yang besar diantaranya, menambah rasa keimanan, pengabdian, kejujuran, ketabahan, dan kematangan dalam hidup. Hal ini merupakan metode paling baik untuk membentuk kepribadain yang utuh. Jika ditinjau dari segi kesehatan mental, zikir berfungsi sebagai pengobatan, pencegahan dan pembinaan (Ibrahim & Mirza, 2022).
Indikator kesehatan mental yang dikemukaan Zakiah Drajat dengan memasukkan unsur keimanan dan ketakawaan yaitu:
- Terbebas dari gangguan dan penyakit jiwa,
- Terwujudnya keserasian antara unsur-unsur kejiwaan,
- Mempunyai kemampuan dala menyesuaikan diri secara fleksibel dan menciptakan hubungan yang bermanfaat dan menyenangkan terhadap individu lain
- Mampu mengembangkan potensi diri
- Selalu berupaya merealisasikan tuntutan agama dalam kehidupan sehari-hari
Jasmani yang sehat dilihat dari kemampuannya menjalani aktivitas atau kegiatan sehari-hari, sedangkan rohani yang sehat ditandai dengan perasaan tenang, aman, nyaman dan senantiasa beprasangka baik terhadap sesuatu. Zakiah Drajat juga memaparkan bahwa jiwa manusia membutuhkan agama, manusia memiliki dua golongan kebutuhan:
1. Kebutuhan Primer (jasmaniah), yaitu makan, minum, pakaian dan sebagainya
2. Kebutuhan Rohaniah (psychis dan social)
Agama sebagai terapi mental dalam Islam sudah ditunjukkan dalam al-Quran, diantaranya:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya: “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”. (QS. Ar-Rad : 28)
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗ فَاِذَآ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوْهُ كَمَا هَدٰىكُمْ ۚ وَاِنْ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الضَّاۤلِّيْنَ
Artinya: “Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu”. (QS.Al-Baqarah : 198)
Melakukan zikir sama halnya dengan melakukan terapi relaksasi, yaitu suatu bentuk terapi dengan upaya menekankan pada pelakunya untuk bersantai, rileks, mengurangi ketegangan dan tekanan psikologis. Berzikir akan membuat merasa dekat dengan Allah, senantiasa menjadikan dirinya terawasi dan terjaga.
Yang dulunya merasa tidak berguna, hilangnya rasa kepercayaan diri dan kurang bersemangat dalam menjalani kehidupan, setelah melakukan relaksasi zikir dapat mengembalikakn semangat hidup, karena aspek zikir dapat melatih kesadaran dan keyakinan tentang esensi pengawasan Allah ‘azzawajalla. Keyakinan akan pengawasan Allah akan membuat pelakunya merasa berada dala perlindungan dan penjagaan Allah sehingga timbul ketenangan dalam menjalani kehidupan.
Bacaan-bacaan zikir yang umum kita ketahui yaitu Lailahaillah, Astaghfirullahal’adzim, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar, serta masih banyak lagi jenis zikir yang lebih lengkap dan beragam. Zikir dan doa adalah Ibadah yang utama dalam Islam, mebuat hati dan jiwa menjadi tenang sekaligus memperkuat hubungan dengan Allah.Memberikan ketenangan dan keyakinan bahwa Allah akan membantu disegala permasalahan. Allah berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghafir : 60)
Orang terbisa melakukan ibadah-ibadah akan terlatih untuk sabar menanggung beban, memperkuat tekad, berbuat baik kepada orang lain erta membangun interaksi soial. Ketika mengalami tekanan dan gangguan jiwa lainnya, ibadah berfungsi ebagai media pikoterapi yang mujarab.
Penulis: Abdul Hamid
Editor: Suciyadi Ramdhani