“Sumpah Pemuda” yang biasa di peringati pada tanggal 28 Oktober adalah suatu yang sudah tak asing bagi kita. Ikrar Sumpah Pemuda ini sudah di kumandangkan sejak tahun 1928. Yang mana di dalamnya banyak kontribusi dan peran dari para pemuda untuk bangsa.
Jika kita mengingat masa lalu dalam sejarah kebangkitan Indonesia menuju Negara Indonesia yang merdeka dari penjajahan, dapat kita saksikan tokoh-tokoh pemuda yang mampu melakukan sebuah perjuangan yang luar biasa. Mereka saling menyatu dari berbagai daerah, agama, suku, bahasa tetapi itu bukan penghalang bagi mereka. (Fatma Ulfatna, 2017)
Sudah sepatutnya kita sebagai pemuda generasi bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam Negara ini. Perbedaan tidak seharusnya di perdebatkan, perbedaan tidak seharusnya menjadi batasan, apalagi untuk saling menyalahkan yang akhrinya menjadikan salah satunya adalah korban.
Mencintai tanah air adalah sebagian dari iman sebagaimana dalam mahfudzat “hubbul wathan minal iman”. Maka dari itu kita perlu menjaga eksistensi bangsa dengan menjaga keutuhan dalam hubungan antar sesama manusia walaupun berbeda.
Tak perlu bingung mencari pada siapa kita harus mengikuti teladan yang di akui oleh umat manusia, karena pada dasarnya teladan yang harus kita ikuti adalah Nabi kita Muhammad saw yang sudah di akui oleh umat manusia bahkan alam semesta. Dalam Al-Qur`an sebagaimana Firman Allah Swt pada Q.S Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini merupakan dalil pokok yang paling besar untuk kita umat manusia untuk mengikuti atau meniru Rosulullah, baik ucapan, tingkah laku, ibadah, maupun sepak terjangnya. Pada saat Perang Ahzab dalam hal kesabaran, keteguhan hati, kesiagaannya dan perjuangannya serta tetap menanti jalan keluar dari Allah Swt.
Sebagai generasi muda, harus mampu berperan mengisi kemerdekaan dengan menjadi teladan yang baik ala Rosulullah, menjadi pemuda yang siap siaga membela dan memperjuangkan eksistensi bangsa, teguh dalam pendirian yang tentunya selalu melibatkan Allah dalam setiap langkahnya.
Di era ini, generasi muda bukan lagi mewujudkan dalam mengangkat senjata dan berperang melawan penjajah melainkan berjuang untuk melawan kebodohan, kemiskinan, rasa malas, dan menyerah yang dapat merugikan diri sendiri serta lingkungan. Belajar menjadi pribadi yng tangguh, rajin, pantang menyerah, pekerja keras, serta cinta tanah air. (Naila Putri, 2021)
Pemuda seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga bangsanya. Adapun hal yang perlu di perhatikan oleh pemuda untuk menjaga bangsa ini:
Pertama, menjaga persatuan dan kesatuan yang telah di terapkan sebagaimana dalam ikrar sumpah pemuda yang telah di sahkan.
Kedua, menjadikan suatu perbedaan adalah suatu yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Ketiga, menbangun jaringan dengan sesama maupun dengan yang berbeda baik itu agama, bahasa, daerah dan lain sebagainya. Keempat, menjaga nama baik bangsa dengan tidak melakukan hal-hal yang merugikan atau menjadi mundur bahkan hancur oleh pemudanya.
Penulis: Bambang Ekanara
Editor: Suciyadi Ramdhani