Pentingnya Menutup Aurat Bagi Perempuan Epistimologi Bayani

Sumber Gambar: bolacom

Sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat:59,  bahwa Allah SWT melarang hambanya untuk menampakkan auratnya terutama bagi seorang muslimah.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan hijabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Perintah menutup aurat bagi seorang muslimah semata-mata untuk melindunginya dari orang-orang yang menyalah gunakan kesempatan. Dan tujuannya tidak lain untuk menjaga kehormatan, dan keselamatannya selama beraktivitas. Dengan memakai Jilbab tidak hanya untuk menutupi kepalanya saja, melainkan bagian tubuh lainnya harus tertutup dengan benar.

Karena Aurat perempuan yang telah baligh adalah seluruh tubuhnya kecuali bagian wajah dan telapak tangan. Hal ini dijelaskan oleh hadist Abu Daud yang dikutip dari buku Panduan Shalat dalam Keadaan Darurat karya (Drs. H. Nor Hadi).

Selain itu,  menurut (HR. Imam Ahmad) apabila seorang wanita menutup auratnya dengan benar maka akan dijauhi dari siksa api neraka, sedangkan 

 مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِنَّ مِثْلُ أَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَرَيْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِجَالٌ مَعَهُمْ أَسْوَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَArtinya: “Ada dua golongan penghuni neraka, yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis, dan berlenggak-lenggok, dan kepalanya digelung seperti punuk unta.” Itu artinya, mereka tidak akan masuk surga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *