Budaya Perempuan dalam Suku Samin pada Pandangan Islam

Fenomena kampung Samin terhadap keberadaan perempuan. (Sumber: Dok/Kabupaten Blora)

Suku Samin adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki ajaran saminisme, ajaran saminisme mengajarkan sedulur sikep. Salah satu ajaran Samin adalah ajaran sedulur sikep yang mengutamakan perlawanan tanpa senjata dan kekerasan.

Ajaran ini digunakan masyarakat adat Samin untuk melawan penjajahan di zaman dulu, dengan cara tidak mau membayar pajak dan mengikuti semua aturan yang dibuat para penjajah. Kebanyakan masyarakat adat Samin bekerja sebagai petani dan enggan berdagang karena khawatir dapat menipu orang. Bertani juga sebagai cara masyarakat adat Samin untuk lebih dekat dan mensyukuri nikmat Tuhan.

Meski tanpa kekerasan, kelompok ini kerap melakukan tindakan meresahkan, di antaranya enggan membayar pajak dan mengambil kayu di hutan tanpa izin. Perempuan samin masih menjadi subordinat dari pria dalam budaya patriarki yang kuat. Namun, kekuatan agama dalam masyarakat Samin sangat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan pria dan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.

Menurut penelitian yang dilakukan terkait peran kepemimpinan perempuan dalam jabatan publik, terdapat pandangan yang menyatakan bahwa perempuan sebagai pemimpin memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Namun perempuan sering dipandang sebagai sosok yang lemah lembut, kurang aktif, cenderung mengalah. Hal ini mencerminkan budaya patriarki yang kuat di masyarakat Samin, dimana perempuan dianggap sebagai bawahan dari laki-laki.

Dampak budaya patriarki yang kuat terhadap kehidupan perempuan Samin dapat dilihat dari pandangan sosial, status sosial, komunikasi, pendidikan, dan pengalaman kerja. Perempuan di masyarakat Samin seringkali digambarkan pada pandangan yang tekanan perbedaan sifat dan peran antara laki-laki dan perempuan, yang dapat mempengaruhi posisi dan peran mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian, budaya patriarki yang kuat dalam masyarakat samin mempengaruhi peran perempuan sebagai bawahan laki-laki dan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan perempuan Samin dalam berbagai aspek kehidupan.

Interaksi antara perempuan dan pria dalam konteks keagamaan merupakan topik yang penting dalam kajian sosial dan keagamaan. Secara umum, interaksi antara perempuan dan pria dalam konteks keagamaan dapat mencakup berbagai aspek, seperti peran gender dalam ibadah, aturan sosial terkait interaksi antara perempuan dan pria dalam lingkungan keagamaan, serta pandangan agama terhadap hubungan antara perempuan dan pria. Interaksi ini juga dapat dipengaruhi oleh budaya lokal dan nilai-nilai keagamaan yang dianut oleh masyarakat.

Budaya perempuan dalam Suku Samin pada pandangan Islam mengacu pada peran perempuan dan perkawinan dalam komunitas Samin yang masih memegang budaya patriarki di zaman modern.

Beberapa aspek penting dari budaya wanita dalam Suku Samin meliputi:

  1. Perempuan. Masyarakat samin memiliki budaya patriarki yang kuat, di mana perempuan wanita menjadi subordinat dari pria. Meskipun ada upaya domestifikasi perempuan samin hasilnya masih menunjukkan hasil minimal yang mencuat.
  2. Perkawinan. Dalam adat masyarakat samin, perkawinan melibatkan proses nyuwito, yang adalah tinggal bersama sebelum adanya ikatan perkawinan dalam negara Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat samin sudah banyak yang memeluk agama Islam padahal hal semacam itu dalam Islam jelas dilarang.
  3. Edukasi. Kekurangan pendidikan wanita samin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keterlibatan mereka dalam ruang publik. Budaya lokal masyarakat Samin mengkonstruksikan domestikasi perempuan sehingga berdampak pada terbatasnya keterlibatan mereka di ruang publik akibat rendahnya tingkat pendidikan.
  4. Kekuatan Agama. Masyarakat samin memiliki kekuatan agama yang kuat, yang mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan pria dan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.
  5. Komoditas. Masyarakat samin memiliki komoditas yang berbeda dengan masyarakat lain, yang mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dan menjaga kehidupan mereka dalam komunitas.

Meskipun masyarakat Samin telah mengalami perubahan dalam budaya kehidupan mereka, terutama dalam hal perkawinan dan pemoderniasi, tetapi perencanaan terhadap perempuan wanita dan kekuatan agama tetap berlangsung.

Dalam konteks ini peran perempuan dalam komunitas Samin yang masih memegang budaya patriarki di zaman modern menjadi penting untuk diidentifikasi dan dijelaskan. Meskipun terdapat upaya domestifikasi perempuan Samin, hasilnya masih menunjukkan hasil minimal yang mencuat. Oleh karena itu, peran perempuan dan kekuatan agama dalam masyarakat samin tetap menjadi fokus perhatian dalam kajian budaya dan agama.

Dalam konteks masyarakat Islam modern, upaya domestikasi perempuan samin juga terkait dengan peran dan posisi perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup aspek pendidikan, keterlibatan perempuan di ruang publik, serta peran perempuan dalam ranah publik. Meski masih terdapat tantangan.

Upaya pemberdayaan perempuan samin dalam konteks masyarakat Islam modern terus dilakukan untuk mengatasi dampak budaya patriarki yang kuat. Maka hal ini upaya domestikasi perempuan Samin dalam konteks masyarakat Islam modern merupakan bagian penting dari usaha untuk meningkatkan peran juga posisi perempuan dalam masyarakat Samin, serta mengatasi dampak budaya patriarki yang masih mempengaruhi kehidupan perempuan Samin.

Kekuatan agama pada masyarakat Samin ditonjolkan, dimana hakikat Tuhan dalam aliran saminisme dianggap sebagai kekuatan tertinggi. Dieksplorasi posisi perempuan dalam perspektif sistem kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan menekankan pentingnya kehormatan perempuan dalam sistem kepercayaan tertentu.

Daftar Pustaka :

Mukodi, & Burhanuddin, A. (2015). Domestifikasi Perempuan Samin Dalam Khasanah Masyarakat Islam Modern. Al-Tahrir 15(2), 411-430.

Wahyuningrum, Lailly. (2019). Perkawinan Masyarakat Samin Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Dusun Bombong Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo. Skripsi Mahasiswa IAIN Ponorogo Di Akses Pada Senin, 27 November 2023 Pukul 21.53

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *