Belajar dalam konteks menuntut ilmu melibatkan antara kajian hubungan antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama. Secara filsafat epistemologi dalam aliran rasionalisme ini mengajarkan bahwa akal adalah sumber utama pengetahuan. Dan filsafat yang mengkaji ilmu agama merupakan filsafat teologi (filsafat kalam). (Putra, A. E. 2021).
Menurut metode Burhani, ada yang namanya logika, istilah ini berasal dari kata yunani logicos yang berarti “berhubungan dengan pengetahuan”. Dengan kata lain bidang filsafat ini mempelajari kesehatan pikiran, termasuk membedakan antara yang benar dan mana yang salah. Singkatnya, logika adalah suatu teknik atau seni yang menekankan pada aspek formal atau bentuk pengetahuan. (Rafar, J. H 1996)
Belajar agama tentunya sangat harus hati-hati karena harus menggunakan sumber dan referensi yang terpercaya ataupun sah secara pemikiran para ulama. Di zaman yang modern seperti sekarang banyaknya teknologi yang memudahkan manusia untuk mendapatkan ilmu agama dengan luas dan banyak referensi yang terpercaya seperti web, blog, aplikasi, dan banyak lagi. Tapi perlu kita pungkiri bahwa mendapatkan ilmu itu jangan asal-asalan harus ada sumber terpercaya atau sanad yang asli.
Teknologi dari zaman dahulu sampai sekarang mengalami perkembangan yang sangat cepat dan efisien untuk makhluk hidup. Dalam metode Burhani penggunaan media teknologi sangatlah efektif untuk mendapatkan proses pembelajaran, namun penggunaan media teknologi harus di seimbangkan dengan belajar langsung kepada guru atau ustadz yang terpercaya sanadnya atau riwayatnya supaya tidak ada ke tidak jelasan dalam belajar.
Penulis: Bambang Ekanara | Editor: Suciyadi Ramdhani